Hallo Aura
Kali ini kami akan memberikan hasil observasi penjual tahu bulat yang telah lama kami lakukan sebagai bahan pembelajaran dan sebagai tugas kuliah kami..
Kata Pengantar
Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam laporan ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
27 November 2017
Penulis
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan usaha saat ini sudah sangat bervariasi, banyak kita lihat muncul makanan yang menarik seperti yang terdapat di lingkungan rumah, kampus, dan tempat wisata yaitu makanan Tahu Bulat.
Pada umumnya yang kita ketahui tahu itu berbentuk kotak/segi empat. Seiring dengan persaingan bisnis yang keras, pengusaha mulai memutarkan otaknya untuk mendapatkan konsumen-nya, tidak hanya tahu yang berbentuk bulat namun juga ada varian rasa.
Usaha ini tidak terlalu mahal untuk sekedar mempersiapkan bahannya, dan dirasa cocok bagi pengusaha yang rata-rata masyarakat Indonesia berada ditingkat ekonomi menengah kebawah, selain itu harga jual murah namun pelangganya banyak dimana-mana, cita rasanya pun cocok untuk lidah orang Indonesia.
Dengan terlaksananya kegiatan wawancara ini, maka kami berharap telah memenuhi tugas Marketing Principles dan mendapatkan nilai yang baik. Sera bermanfaat bagi teman-teman sekalian
1.2 Tujuan Wawancara
A. Memenuhi tugas Marketing Principles
B. Menumbuhkan rasa kerja sama antara anggota kelompok.
C. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara.
D. Memperoleh informasi seputar penjualan tahu bulat
E. Mendapatkan informasi saluran distribusi penjualan
1.3 Metode Dan Teknik Penulisan
Metode dan Teknik penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah dengan cara wawancara secara langsung terhadap narasumber.
BAB 2
Koesioner
2.1 Penjual Tahu Bulat Keliling
Nama Penjual: Sunta (pak aep)
Lokasi jualan: Belakang Metropolitan Mall Cileungsi
2.2 Pertanyaan:
1. Produk apa saja yang bapak jual selain tahu bulat?
Jawaban: selain menjual tahu bulat saya juga menjual sotong goreng yang bentuknya memanjang tidak seperti tahu bulat.
2. Rasa apa saja yang bapak variasikan dalam tahu bulat ini?
Jawaban: saya selalu menyediakan bumbu rasa asin, pedas dan abon, selain itu kami juga terkadang menggunakan perasa jagung bakar
3. Berapa lama proses penjualan yang bapak lakukan dalam satu hari?
Jawaban: saya memulai berjualan dari pukul 2 siang – jam 12 malam. Melihat kondisi dan hari terkadang juga mulai sore hari
4. Biasanya dalam satu hari bapak membawa berapa banyak persediaan yang dibawa?
Jawaban: biasanya saya membawa persediaan sotong sebanyak 500 buah dan tahu bulat 1000 buah, tergantung hari apa berjualannya. Jadi kalau hari sabtu & minggu biasanya membawa 2000 tahu bulat dan 1000 sotong goreng.
5. Berasal dari mana produk yang bapak jual?
Jawaban: tahu yang saya jual ini berasal dari Tasik, menggunakan bus jurusan ke cikarang lalu Bos saya yang mengambilnya disana, jadi saya hanya yang menjualnya
6. Bagaimanakah sistem penjualan tahu bulat ini?
Jawaban: saya memiliki Bos yang memfasilitasi untuk berjualan, yang berada di setu Bekasi. Jadi kendaraan dan produk telah disediakan oleh Bos jadi saya hanya tinggal berjualan.
7. Bagaimanakah sistem pengupahan yang diterapkan?
Jawaban: Bos saya menerapkan system bagi hasil, jadi produk yang habis baru saya setorkan penghasilannya ke Bos.
8. Apakah dalam berjualan bapak mendapatkan pajak retribusi/pungli?
Jawaban: selama saya berjualan saya tidak mendapatkan pungli.
9. Kemana saja biasanya bapak berjualan?
Jawaban: biasanya saya berjualan dari Setu – Harvest - depan Mekarsari - Metland Cileungsi
10. Apakah ada perbedaan harga apabila dijual mentah dengan matang?
Jawaban: untuk yang matang saya menjual dengan harga Rp. 500,-/buah sedangkan untuk mentah harus dijual sebungkus dengan harga Rp. 20.000,-
11. Selain barang yang telah disediakan oleh Bos, barang tambahan apa saja yang harus bapak sediakan sendiri?
Jawaban: untuk barang biasanya Bos hanya menyediakan tahu dan kendaraan saja. Sedangkan untuk yang disediakan sendiri seperti: Gas, bensin kendaraan, minyak sayur dan bumbu saya membeli sendiri.
12. Berapakah omset penjulan bapak dalah sehari?
Jawaban: untuk pendapatan, saya sehari mendapat pendapatan kotor Rp. 200.000,- sedangkan bersihnya bisa diperkirakan Rp. 100.000,-
13. Hambatan apa saja yang bapak temui selama berjualan?
Jawaban: Cuaca yang tidak menentu apabila hujan, Trend tahu bulat yang tidak se eksis dulu jadi konsumen sedikit berkurang, Diusir petugas patroli bila berjulan di pinggir jalan, Persaingan yang semakin ketat karena semakin banyak penjual tahu bulat dimana-mana
14. Keinginan yang sendiri yang ingin dicapai dari berjualan tahu ini apa pak?
Jawaban: saya sih inginya berjualan dengan modal sendiri dan memiliki kendaraan sendiri karena lebih bebas, tidak perlu khawatir apabila terjadi kerusakan kendaraan, omzetnya bisa saya nikmati sepenuhnya, karena sampai saat ini saya menggunakan fasilitas yang diberikan oleh Bos jadi harus ada bagi hasil dari hasil saya berjualan pagi sampai malam hari.
BAB 3
Penutup
3.1 KesimpulanSemakin berkembangnya keinginan masyarakat akan kuliner unik, para pengusaha kecil dikit demi sedikit bersaing dengan kreatifitasnya, contohnya Bpk.Sunta ini melakukan usahanya berjualan tahu bulat yang sudah tidak asing lagi ditelinga masyarakat,, tidak hanya itu Bpk.Sunta pun menambahkan jenis baru seperti sotong goreng, divariasikan dengan berbagai rasa yang gurih (Asin,Pedas,Abon dan jagung bakar) sehingga konsumenya akan selalu ingin membeli dan mencicipinya, walaupun harus berbagi hasil dengan Bos nya dan menjemput tahu bulat mentah di Cikarang yang berasal dari Tasik, tak menyurutkan Pak Sunta untuk berjualan. Halangan pasti seperti diusir petugas patroli, bersaing berjualan tahu bulat dalam 1 kawasan yang sama, hingga halangan tak pasti seperti cuaca yang hujan tak menentu menjadi halangan sehari – hari. Jadi makanan tahu bulat ini sudah punya pelangganya masing – masing disetiap daerah apalagi cocok dengan lidah orang Indonesia jadi tak heran Bpk.Sunta berjualan dari Setu Bekasi – Harvest – Depan Mekarsari hingga Metland selalu ada saja pembelinya
3.2 Saran
Dalam berjualan tahu bulat pengusaha harus tau jam – jam tertentu dari setiap daerah yang akan ia datangi seperti jam istrahat dan pulang baik itu tempat komersil, pendidikan atau usaha/pabrik agar meminimalisir terbuangnya bensin. Ditambah lagi aksesoris kendaraan agar unik serta ditambah pengeras suara seperti music yang asik agar pembeli yang tak melihat namun mendengar lagu yang kita putar selama berjualan akan datang.
Post a Comment