Hallo Aura
Pada pagelaran GIICOMVEC 2018 lalu, PT Mobil Anak Bangsa yang disingkat MAB mempersembahkan prototype bus listrik keduanya.
Bus ini sangat menarik perhatian para pengunjung saat itu. Bukan karena ada Bapak Jenderal (Purn) Moeldoko yang menjadi penggagas bus listrik ini, melainkan karena bus ini memiliki warna yang sangat enak dipandang mata. Dengan perpaduan warna dasar biru dan memiliki bentuk body yang futuristik, ceper yang mungkin memang diperuntukkan untuk bus bandara.
Sementara itu, Presiden Direktur PT MAB, Leonard mengatakan, bus tersebut telah diproduksi di dalam negeri. Sekitar 40% komponennya termasuk chasis sudah buatan dalam negeri. Sementara komponen selebihnya terutama motor listrik (mesin penggerak) dan batere masih diimpor dari China. Untuk karoseri bus listrik ini dipercayakan kepada karoseri New Armada, bisa dilihati dari headlampnya yang merupakan ciri khas dari evolander.
Berlanjut ke komponen bus yang paling penting dalam kendaraan bertenaga listrik adalah baterai, menggunakan model Lithium Ferro Phosphate yang dipasok China Trustful dari Shanghai. Motor listrik model Permanent Magnetic Synchronous Motor dan beberapa komponen elektrikal juga dipasok dari luar negeri.
Bus listrik ini bisa melaju hingga 70 km/jam, sudah menggunakan suspensi udara untuk menunjang kenyamanan para penumpang didalamnya. PT. MAB mempercayakan urusan penopang beban kendaraan hingga sumbu roda pada ZF.
Lalu untuk pengisian baterai dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk pemakaian 200-300 km. Untuk interior bus listrik ini, mirip dengan bus transjakarta pada umumnya hanya berbeda pada design tempat duduknya saja. Mungkin karena New Armada memang sudah dipercaya untuk membuat Transjakarta, jadi standar interiornya pun sudah seperti transjakarta.
Semoga saja bus ini bukan karena tahun 2019 ya sahabat, yang dimana merupakan tahun politik. Semoga dengan ini menjadi cikal bakal bus listrik di Indonesia, memang belom sepenuhnya karya Indonesia tapi kita patut mengapresiasi karya ini.
Pada pagelaran GIICOMVEC 2018 lalu, PT Mobil Anak Bangsa yang disingkat MAB mempersembahkan prototype bus listrik keduanya.
Bus ini sangat menarik perhatian para pengunjung saat itu. Bukan karena ada Bapak Jenderal (Purn) Moeldoko yang menjadi penggagas bus listrik ini, melainkan karena bus ini memiliki warna yang sangat enak dipandang mata. Dengan perpaduan warna dasar biru dan memiliki bentuk body yang futuristik, ceper yang mungkin memang diperuntukkan untuk bus bandara.
Sementara itu, Presiden Direktur PT MAB, Leonard mengatakan, bus tersebut telah diproduksi di dalam negeri. Sekitar 40% komponennya termasuk chasis sudah buatan dalam negeri. Sementara komponen selebihnya terutama motor listrik (mesin penggerak) dan batere masih diimpor dari China. Untuk karoseri bus listrik ini dipercayakan kepada karoseri New Armada, bisa dilihati dari headlampnya yang merupakan ciri khas dari evolander.
Berlanjut ke komponen bus yang paling penting dalam kendaraan bertenaga listrik adalah baterai, menggunakan model Lithium Ferro Phosphate yang dipasok China Trustful dari Shanghai. Motor listrik model Permanent Magnetic Synchronous Motor dan beberapa komponen elektrikal juga dipasok dari luar negeri.
Bus listrik ini bisa melaju hingga 70 km/jam, sudah menggunakan suspensi udara untuk menunjang kenyamanan para penumpang didalamnya. PT. MAB mempercayakan urusan penopang beban kendaraan hingga sumbu roda pada ZF.
Lalu untuk pengisian baterai dibutuhkan waktu sekitar 2-3 jam untuk pemakaian 200-300 km. Untuk interior bus listrik ini, mirip dengan bus transjakarta pada umumnya hanya berbeda pada design tempat duduknya saja. Mungkin karena New Armada memang sudah dipercaya untuk membuat Transjakarta, jadi standar interiornya pun sudah seperti transjakarta.
Semoga saja bus ini bukan karena tahun 2019 ya sahabat, yang dimana merupakan tahun politik. Semoga dengan ini menjadi cikal bakal bus listrik di Indonesia, memang belom sepenuhnya karya Indonesia tapi kita patut mengapresiasi karya ini.
Post a Comment