"Parebut Seeng"
Parebut Seeng merupakan kebudayaan turun-temurun khas dari Cimande, Bogor, Jawa Barat. Parebut seeng ini suatu kebudayaan yang memperebutkan seeng (sejenis penanak nasi terbuat dari tembaga) dari pihak laki-laki yang membawa mahar di dalamnya dan direbutkan oleh pihak perempuan. Sejarah parebut seeng ini pada mulanya terjadi saat kerajaan Padjajaran masih berkuasa. Dulu, yang merebut seeng dari pihak laki-laki. Dulu, laki-laki yang berhasil merebut seeng dari pihak perempuan maka laki-laki itu bisa menikahisang perempuan. Bergesernya zaman, parebut seeng ini berubah dari awalnya pihak laki-laki yang merebut sekarang kebalikannya yakni pihak perempuan yang berjuang mendapatkan mahar.
Parebut Seeng ini dilaksanakan saat perkawinan terjadi. Pihak laki-laki membawa seluruh mahar yang dimasukan ke dalam Seeng. Semakin banyak seeng yang dibawa maka semakin mencerminkan status sosial seseorang karena dulu Seeng itu merupakan suatu benda yang sangat mahal. Oleh karena itu seeng merupakan symbol dari kesejahteraan. Saat ini, Parebut Seeng sudah jarang digunakan seseorang. Oleh karena itu pihak Cimande mencoba melestarikan kesenian khas Sunda ini dengan cara melakukan pertunjukan-pertunjukan parebut Seeng di Kampung Budaya Sindang Barang, Cimande, Bogor.
Di dalam gerakan parebut Seeng ini mempunyai makna
tersendiri seperti ketika gerakan tangan melambangkan hubungan dengan tuhan dan
hubungan dengan mansusia. Gerakan-gerakan saat ini lebih islami semenjak
kerajaan Padjajaran runtuh dan banyaknya agama Islam yang masuk ke dalam suku
Sunda. Selain gerakan, parebut Seeng yang memperebutkan seeng mempunyaiarti
untukbisa mengalahkan diri sendiri dari nafsu dan amarah.
Post a Comment